Kamis, 27 Juni 2013

Y - coretan arti Kebaikan



Ketika Cahaya rembulan menerangi gemerlapnya malam..
Ketika Hembusan angin meniup dedaunan yang rimbun..
Ketika kelopak bunga yang mengkuncupkan dirinya..
Dan Ketika bintang yang memerlukan matahari untuk bersinar..

Sok puitis, padahal Cuma rangkaian kata yang disusun sedemikian rupa doang.. Tapi sebenernya maksud dari puisi itu menggambarkan sebuah kesempurnaan, yang memerlukan factor x, untuk bangkit menjadi yang terbaik.. Meskipun sempurna itu hanya milik-Nya, namun yang terbaik lah yang akan di hasilkan..

Kenapa kali ini Capt- nulis kaya gini, karena sebenarnya kita, terutama remaja selalu menginginkan yang cepat, tepat, dan akurat.. tapi kita tidak pernah menyadari bahwa ada proses di dalamnya untuk menuju yang terbaik.. contohnya :

-          Mungkin saya ingin sukses dengan cara belajar tapi kita melupakan banyak bagian.. apa aja kah itu?? Ada dukungan dari father, mother, and family.. Serta kompetisi yang tidak pernah disadari, contohnya sekolah.. dan lain lain..
-          Saya ingin menjadi Pemimpin yang mensejahrakan rakyat banyak, namun terkadang ada yang terlupa, yaitu Proses mendalami ilmunya, dan Praktiknya..

Saya pun sama, saya memerlukan semua itu, terutama Ridho allah dan ridho orang tua tapi ada juga komppetisi.. Apakah “Bintang tidak akan baersinar tanpa Cahaya Matahari” benar? YAP!!! karena  walau matahari yang di membelakangi bumi, namun bintang ada untuk memancarkan sinar dari matahari itu tersebut..
Terkadang persepsi orang berdikiran “bintang itu kecil”, tapi sebenarnya bintang itu besar, hanya saja jarak yang membuat semua menjadi semu..

Intinya sebenarnya adalah, jangan bangga jika kita sempurna atau terbaik, karena itu hanya sesaat.. dan jangan bangga dengan kebaikan yang kita terima, Karena suatu saat, jika kita salah memegang gagang dari pisau kebaikan, maka kita sendiri yang akan terkena sayatan tajam dari kebaikan itu sendiri..

-Use good in goodness, and dont use the good in evil-
-By: Yudha A.P-

Kamis, 20 Juni 2013

Y - Catatan Untuk Ayah & Ibu


Bismillahhirohmannirohim..
Ini postingan ke-2 saya,. Catatan blog kali ini saya mau mencurahkan fikiran yang benar-benar ke-GALAU-an anak SMA, yang bisa di bilang buah dari orang tua yang brokenhome.. tapi sejujurnya bukan brokenhome yang saya permasalahkan.. tapi ketika orang tua yang membeda-bedakan, atau bertanya kepada kita, untuk memilih ayah atau ibu.. Ini pertanyaan yang paling sulit di jawab oleh remaja seperti saya..
Awal kukira bisa terbiasa tinggal dengan adik laki-laki dan ayah di rumah.. sampai saat ini ku masih bisa kuat, tapi sekuat-kuatnya batu akan rapuh juga,. Terkadang saya merasa sirik dengan teman-teman yang lain, begitu pulang sekolah di tawari makan, di suruh-suruh.. tapi saya? Pulang rumah kurang rapih, rapihin dulu, adik pulang belum makan, beli makan atau masak dulu.. ya, tapi sekian lama saya terbiasa juga.. 

Mungkin menurut teman-teman saya kakak yang baik, tapi ada sisi lain di balik kebaikan itu.. salah satu  contohnya kalau hari libur dan saya ada kegiatan, saya harus memilih, menemani adik atau melaksanakan kegiatan?? mau tidak mau saya ajak adik saya ke tempat kegiatan itu, karena dua-duanya penting untuk saya,. Kami naik motor berdua, dan kalau dia mengantuk, terpaksa berhenti di toko/warung..
Secara psikologis saya, mungkin hanya terpengaruh sedikit, tapi saya sejujurnya bukan memikirkan saya sendiri, tapi adik saya.. karena ia sekarang baru kelas 4 SD, dan ingin naik kelas,. Usia anak-anak masih membutuhkan perhatian dari seorang ibu, tapi ibu-ku tinggal di BOGOR, dan kami di DEPOK.. sempat merasa jika aku gagal menjadi seorang kakak, karena saya sendiri tidak bisa mengurusi diri sendiri.. dan ayah, bekerja dari pagi pulang ba’da maghrib.. 

Dan kenaikan kelas tahun ini sangat mengecewakan, karena hanya tinggal mengambil raport saja harus bertanya, “ka, mau di ambil rapot dengan siapa? Ayah? Atau ibu?”.. Memang pertanyaannya tidak sampai satu menit, tapi sejujurnya saya tidak bisa menjawabnya.. saya tidak suka membeda-bedakan orang tua.. 

Sedih ketika ada orang tua yang brokenhome, dan bilang “ini jalan yang terbaik untuk kita sekeluarga”., Tapi orang tua tidak pernah memikirkan dampak dari kejadian itu.. wahai para orang tua yang Brokenhome, sadarkah jika kita, para anak dari kalian merasa terbebani.. ini bukan jalan terbaik, tapi “JALAN MENURUT KALIAN TERBAIK”, bukan keluarga..


Harapan:
  • SEMOGA tulisan ini Dapat menjadi titik acuan para orang tua untuk berfikir 1000x untuk bercerai, 
  • semoga angka Brokenhome di dunia semakin sedikit, dan 
  • tidak ada lagi Korban si Kecil yang harus memilih 2 pilihan tersulit di dunia.. Amin..