Ketika Cahaya rembulan
menerangi gemerlapnya malam..
Ketika Hembusan angin
meniup dedaunan yang rimbun..
Ketika kelopak bunga
yang mengkuncupkan dirinya..
Dan Ketika bintang yang
memerlukan matahari untuk bersinar..
Sok puitis, padahal
Cuma rangkaian kata yang disusun sedemikian rupa doang.. Tapi sebenernya maksud
dari puisi itu menggambarkan sebuah kesempurnaan, yang memerlukan factor x,
untuk bangkit menjadi yang terbaik.. Meskipun sempurna itu hanya milik-Nya,
namun yang terbaik lah yang akan di hasilkan..
Kenapa kali ini Capt-
nulis kaya gini, karena sebenarnya kita, terutama remaja selalu menginginkan
yang cepat, tepat, dan akurat.. tapi kita tidak pernah menyadari bahwa ada
proses di dalamnya untuk menuju yang terbaik.. contohnya :
-
Mungkin
saya ingin sukses dengan cara belajar tapi kita melupakan banyak bagian.. apa
aja kah itu?? Ada dukungan dari father,
mother, and family.. Serta kompetisi yang tidak pernah disadari, contohnya
sekolah.. dan lain lain..
-
Saya
ingin menjadi Pemimpin yang mensejahrakan rakyat banyak, namun terkadang ada
yang terlupa, yaitu Proses mendalami
ilmunya, dan Praktiknya..
Saya pun sama, saya
memerlukan semua itu, terutama Ridho allah dan ridho orang tua tapi ada juga
komppetisi.. Apakah “Bintang tidak akan baersinar tanpa Cahaya Matahari” benar?
YAP!!! karena walau matahari yang di
membelakangi bumi, namun bintang ada untuk memancarkan sinar dari matahari itu
tersebut..
Terkadang persepsi
orang berdikiran “bintang itu kecil”, tapi sebenarnya bintang itu besar, hanya
saja jarak yang membuat semua menjadi semu..
Intinya sebenarnya
adalah, jangan bangga jika kita sempurna atau terbaik, karena itu hanya
sesaat.. dan jangan bangga dengan kebaikan yang kita terima, Karena suatu saat,
jika kita salah memegang gagang dari pisau kebaikan, maka kita sendiri yang
akan terkena sayatan tajam dari kebaikan itu sendiri..
-Use good in goodness, and dont use the good in evil-
-By: Yudha
A.P-