Bismillahhirohmannirohim..
Ini
postingan ke-2 saya,. Catatan blog kali ini saya mau mencurahkan fikiran yang
benar-benar ke-GALAU-an anak SMA, yang bisa di bilang buah dari orang tua yang
brokenhome.. tapi sejujurnya bukan brokenhome yang saya permasalahkan.. tapi
ketika orang tua yang membeda-bedakan, atau bertanya kepada kita, untuk memilih
ayah atau ibu.. Ini pertanyaan yang paling sulit di jawab oleh remaja seperti
saya..
Awal kukira bisa terbiasa tinggal
dengan adik laki-laki dan ayah di rumah.. sampai saat ini ku masih bisa kuat,
tapi sekuat-kuatnya batu akan rapuh juga,. Terkadang saya merasa sirik dengan
teman-teman yang lain, begitu pulang sekolah di tawari makan, di suruh-suruh..
tapi saya? Pulang rumah kurang rapih, rapihin dulu, adik pulang belum makan,
beli makan atau masak dulu.. ya, tapi sekian lama saya terbiasa juga..
Mungkin menurut teman-teman saya
kakak yang baik, tapi ada sisi lain di balik kebaikan itu.. salah satu contohnya kalau hari libur dan saya ada
kegiatan, saya harus memilih, menemani adik atau melaksanakan kegiatan?? mau
tidak mau saya ajak adik saya ke tempat kegiatan itu, karena dua-duanya penting
untuk saya,. Kami naik motor berdua, dan kalau dia mengantuk, terpaksa berhenti
di toko/warung..
Secara psikologis saya, mungkin
hanya terpengaruh sedikit, tapi saya sejujurnya bukan memikirkan saya sendiri,
tapi adik saya.. karena ia sekarang baru kelas 4 SD, dan ingin naik kelas,. Usia
anak-anak masih membutuhkan perhatian dari seorang ibu, tapi ibu-ku tinggal di
BOGOR, dan kami di DEPOK.. sempat merasa jika aku gagal menjadi seorang kakak,
karena saya sendiri tidak bisa mengurusi diri sendiri.. dan ayah, bekerja dari
pagi pulang ba’da maghrib..
Dan kenaikan kelas tahun ini
sangat mengecewakan, karena hanya tinggal mengambil raport saja harus bertanya,
“ka, mau di ambil rapot dengan siapa? Ayah? Atau ibu?”.. Memang pertanyaannya
tidak sampai satu menit, tapi sejujurnya saya tidak bisa menjawabnya.. saya
tidak suka membeda-bedakan orang tua..
Sedih ketika ada orang tua yang
brokenhome, dan bilang “ini jalan yang terbaik
untuk kita sekeluarga”., Tapi orang tua tidak pernah memikirkan dampak
dari kejadian itu.. wahai para orang tua yang Brokenhome, sadarkah jika kita,
para anak dari kalian merasa terbebani.. ini bukan jalan terbaik, tapi “JALAN MENURUT KALIAN TERBAIK”, bukan keluarga..
Harapan:
- SEMOGA tulisan ini Dapat menjadi titik acuan para orang tua untuk berfikir 1000x untuk bercerai,
- semoga angka Brokenhome di dunia semakin sedikit, dan
- tidak ada lagi Korban si Kecil yang harus memilih 2 pilihan tersulit di dunia.. Amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar